Skip to main content

REPLIKASI DATAGO

AKTOR REPLIKASI

Proses replikasi inovasi melibatkan sedikitnya 1 aktor hingga 3 aktor yaitu:

1.

  1. Instansi Asal (Original Organization); adalah instansi pemerintah tempat inovasi dibangun dan dikembangkan serta telah sukses diterapkan.

  2. 2.     

  3. Instansi Penerima (Adopting Organization) atau Instansi Replikator; adalah instansi pemerintah yang melakukan adaptasi praktik inovasi yang telah sukses diterapkan pada instansi asal.

  4. 3.      Instansi Fasilitator (Intermediary Organization); adalah instansi pemerintah yang menjadi mediator atau fasilitator transfer pengetahuan inovasi di antara instansi asal dengan instansi penerima.penerima

  5.  

MODEL REPLIKASI

Berdasarkan 3 aktor tersebut proses replikasi inovasi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) Model yakni:

 

1)   Model Mandiri

a.      Persiapan

·        Identifikasi masalah

·        Mengenali inovasi, kebaruan, dan kompatabilitas

·        Mempersiapkan sumber daya pendukung replikasi

b.      Rencana dan Pengembangan

·        Membuat rencana aksi replikasi

·        Membuat tim pelaksanan dan penanggung jawab

·        Penguatan kapasitas tim replikator

·        Pengembangan model inovasi yang direplikasi

·        Metode replikasi

c.      Replikasi

·        Melaksanakan rencana aksi replikasi

·        Monitoring replikasi

d.      Evaluasi

·        Evaluasi replikasi inovasi

·        Mengukur kemanfaatan dan dampak replikasi

 

Replikasi inovasi dilakukan secara mandiri oleh instansi penerima (adopting organization). Proses replikasi secara mandiri dapat dilaksanakan oleh instansi penerima melalui berbagai metode, antara lain:

(a)

     
  1. penggalian informasi inovasi dari berbagai buku dokumentasi inovasi,

  2. (b) 

  3. penggalian informasi inovasi dari website,

  4. (c) 

  5. mengikuti pameran inovasi, dan cara lain yang memungkinkan.

2)   Model Kerja Sama

a.      Persiapan

·        Identifikasi masalah

·        Mengenali inovasi, kebaruan, dan kompatabilitas

·        Mempersiapkan sumber daya pendukung replikasi

·        Kesepakatan kerja sama

b.      Rencana dan Pengembangan

·        Membuat rencana aksi replikasi

·        Membuat tim pelaksanan dan penanggung jawab

·        Penguatan kapasitas tim replikator

·        Pengembangan model inovasi yang direplikasi

·        Metode replikasi


c.      Replikasi

·        Melaksanakan rencana aksi replikasi

·        Monitoring replikasi

d.      Evaluasi

·        Evaluasi replikasi inovasi

·        Mengukur kemanfaatan dan dampak replikasi

 

Replikasi inovasi secara kerja sama dilakukan dengan membuat kerjasama antara instansi asal dengan instansi penerima. Proses replikasi secara kerja sama dapat dilaksanakan melalui beberapa metode, antara lain:

(a)

     
  1. bantuan pendampingan instansi asal kepada instansi penerima,

  2. (b)  pemagangan instansi penerima kepada instansi asal,

  3. (c) 

  4. kunjungan lapangan (studi tiru) instansi penerima kepada instansi asal, dan cara-cara lain yang memungkinkan.

 

3)      Model Fasilitasi

a.      Difusi Inovasi

·        Pendokumentasian inovasi (latar belakang, proses termasuk kendala dan solusi setiap tahap, faktor keberhasilan dan dampak)

·        Pemodelan inovasi

·        Bursa inovasi dan model inovasi (Forum Replikasi Inovasi)

b.      Persiapan

·        Identifikasi masalah

·        Mengenali inovasi, kebaruan, dan kompatabilitas

·        Mempersiapkan sumber daya pendukung replikasi

·        Kesepakatan kerja sama

c.      Rencana dan Pengembangan

·        Membuat rencana aksi replikasi

·        Membuat tim pelaksanan dan penanggung jawab

·        Penguatan kapasitas tim replikator

·        Pengembangan model inovasi yang direplikasi

·        Metode replikasi

d.      Replikasi

·        Melaksanakan rencana aksi replikasi

·        Monitoring replikasi

e.      Evaluasi

·        Evaluasi replikasi inovasi

·        Mengukur kemanfaatan dan dampak replikasi

 

Replikasi dilakukan melalui kerja sama antara 3 pihak yakni instansi asal, instansi penerima dan difasilitasi oleh pihak ketiga yakni fasilitator. Proses replikasi secara kerja sama dapat dilaksanakan melalui sebuah acara seperti Forum Replikasi Inovasi. Forum Replikasi Inovasi diselenggarakan oleh instansi fasilitator dengan mempertemukan antara instansi asal dan penerima dalam sebuah acara transfer pengetahuan dan pengalaman melakukan inovasi. Terdapat beberapa metode dalam mengadakan forum replikasi seperti;

(a)

     
  1. seminar inovasi,

  2. (b) 

  3. coaching clinic antara instansi asal dengan penerima dengan instansi fasilitator,

  4. (c) 

  5. website replikasi inovasi.

  6.  

    TAHAPAN REPLIKASI

    Ketiga model tersebut secara umum memiliki 4 tahapan serupa yang diperlukan dalam pelaksanaan replikasi inovasi, yakni:

      1)     Tahap Persiapan

    Tahap persiapan merupakan proses mengenali karakteristik instansi penerima (replikator)

    dan menilai kompatabilitas inovasi. Tahap persiapan terdiri dari beberapa kegiatan yakni:

    a.    Mengidentifikasi permasalahan yang dialami instansi penerima

    Perlu dikenali terlebih dahulu permasalahan mendasar yang dialami organisasi, baik menyangkut aspek pelayanan, SDM, kelembagaan organisasi maupun tata kelola


    (manajemen) pemerintahan. Hal ini perlu dilakukan sebelum memilih inovasi yang tepat untuk direplikasi sesuai dengan permasalahan organisasi.

    b.   Mengenali inovasi

    Setelah ditemukan permasalahan organisasi maka langkah selanjutnya adalah mengenali atau menggali informasi yang akan direplikasi. Pada kegiatan ini dilakukan pemilihan satu atau beberapa inovasi yang akan direplikasi. Kegiatan ini juga menilai aspek kebaruan inovasi yang akan diadaptasi dan kecocokan karakteristik antara instansi asal dan penerima. Karakteristik tersebut bisa berupa bentuk kelembagaan organisasi, kondisi sumberdaya manusia, anggaran, dan lain sebagainya.

    c.    Mempersiapkan sumber daya

    Setelah memilih dan menilai inovasi yang akan direplikasi, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan sumber daya pendukung replikasi inovasi. Sumber daya tersebut mencakup sumber daya manusia, anggaran, dan yang sangat menentukan adalah komitmen pimpinan organisasi.

    d.  Kesepakatan kerjasama

    Tahap ini dilaksanakan pada model replikasi inovasi mandiri dengan kerjasama dan fasilitasi. Kesepakatan antara instansi asal dengan instansi penerima pada model kerjasama dan kesepakatan 3 pihak dalam model fasilitasi. Bentuk kesepakatan tersebut bisa berupa MoU atau berbagai bentuk perjanjian kerjasama lainnya.

      

      2)     Tahap Perencanaan dan Pengembangan Kapasitas

    Pada tahap ini instansi penerima (replikator) melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

    a.    Pembentukan Tim Pelaksana Replikasi Inovasi

    Tim Pelaksana Replikasi Inovasi merupakan sebuah tim yang bertanggung jawab atas kelancaran proses replikasi inovasi. Tim ini dapat dibentuk oleh Kepala Daerah atau Kepala Organisasi Perangkat Daerah. Tim Replikasi Inovasi bertugas melaksanakan tahap Persiapan hingga tahap Evaluasi Replikasi Inovasi. Selain itu tim ini juga bertugas untuk berhubungan dengan instansi asal dan fasilitator jika menggunakan model kerjasama atau fasilitasi.

    b.  Pembuatan Rencana Aksi Replikasi Inovasi

    Penyusunan rencana aksi replikasi inovasi diperlukan guna memandu implementasi replikasi inovasi yang akan dilaksanakan. Isi rencana aksi replikasi inovasi merupakan serangkaian kegiatan guna mewujudkan inovasi. Pada tiap-tiap kegiatan dijelaskan mengenai; (1) apa kegiatannya, (2) siapa pelaksananya, (3) kapan dilaksanakan kegiatannya, (4) apa outputnya, (5) bagaimana metode pelaksanaan kegiatan, dan (6) berapa biayanya.

    c.   Penguatan kapasitas tim Pelaksana Replikasi Inovasi

    Segera setelah penetapan tim dan rencana aksi replikasi inovasi dilaksanakan, maka dilakukan penguatan kapasitas tim. Penguatan kapasitas dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan terkait teknis pengelolaan inovasi yang akan direplikasi. Pelatihan juga dapat dilakukan guna menguatkan konsep dan cara berfikir inovatif.

    d.   Pengembangan Model Inovasi yang direplikasi

    Pengembangan Model merupakan langkah yang dilakukan guna menyesuaikan inovasi yang akan direplikasi dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi organisasi. Pengembangan model juga dapat diartikan bahwa instansi penerima membuat sebuah model atau kerangka implementasi inovasi dari beberapa inovasi serupa yang direplikasi.

    e.   Penentuan Model dan Metode Replikasi

    Penentuan metode replikasi merupakan salah satu kunci sukses dalam mereplikasi inovasi. Instansi penerima (replikator) dapat memilih satu atau lebih model dan metode replikasi seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.

     

      3)     Tahap Replikasi

    Tahap Replikasi merupakan implementasi dari inovasi yang telah melalui tahap persiapan, perencanaan dan pengembangan kapasitas. Selain itu juga telah dibuat tim pelaksana dan rencana aksi inovasinya.

    a.  Pelaksanaan Rencana Aksi

    Kegiatan ini merupakan implementasi sepenuhnya rencana aksi replikasi inovasi oleh tim pelaksana replikasi inovasi. Inovasi yang diadaptasi telah sepenuhnya dilaksanakan pada kegiatan ini.